Penuh Khidmat, Warga Desa Limbangan Lestarikan Tradisi Nyadran di Makam Ki Ageng Mataram

Kegiatan

Penuh Khidmat, Warga Desa Limbangan Lestarikan Tradisi Nyadran di Makam Ki Ageng Mataram

08-09-2025
limbangan
11

KEGIATAN

LIMBANGAN, KENDAL – Suasana kebersamaan dan spiritualitas kembali menyelimuti Desa Limbangan pada hari Jumat, 5 September 2025. Ratusan warga dari berbagai dusun berkumpul dengan penuh khidmat untuk melaksanakan tradisi Nyadran, sebuah ritual tahunan yang telah diwariskan secara turun-temurun sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur.

Pusat kegiatan dilaksanakan di Makam Ki Ageng Mataram dengan rangkaian acara sebagai berikut:

Sejak pagi hari, warga sudah mulai berdatangan dengan membawa aneka hidangan tradisional yang ditempatkan dalam tenong atau wadah lainnya. Acara dimulai dengan kegiatan bersih-bersih di area pemakaman sebagai simbol gotong royong dan kepedulian bersama.

Puncak acara adalah prosesi slametan dan doa bersama (tahlil) yang dipimpin oleh sesepuh desa dan tokoh agama setempat. Lantunan doa dan tahlil menggema, ditujukan untuk memohon ampunan serta keberkahan bagi arwah Ki Ageng Mataram dan para leluhur lainnya yang telah berpulang. Doa juga dipanjatkan untuk memohon keselamatan, kemakmuran, serta hasil panen yang melimpah bagi seluruh warga Desa Limbangan.

Setelah doa bersama selesai, seluruh hidangan yang dibawa warga atau yang biasa disebut ambengan, dibagikan kembali untuk dinikmati bersama. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan pemerataan rezeki, di mana semua warga, tua dan muda, duduk bersama dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.

Bagi masyarakat Desa Limbangan, Nyadran bukan hanya sekadar ritual tahunan. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam sebagai sarana untuk:

Mengucap Syukur: Bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, terutama hasil bumi yang menopang kehidupan.
Menghormati Leluhur: Mengingat dan mendoakan jasa para pendahulu yang telah membangun desa.
Mempererat Silaturahmi: Menjadi ajang berkumpulnya seluruh warga, memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong.
Melestarikan Budaya: Mendidik generasi muda untuk tidak melupakan akar budaya dan kearifan lokal yang adiluhung.

Dengan terus dilaksanakannya tradisi Nyadran ini, Pemerintah Desa Limbangan bersama seluruh masyarakat menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga warisan budaya. Semoga semangat kebersamaan dan rasa syukur ini senantiasa menjadi landasan bagi kemajuan dan kesejahteraan Desa Limbangan di masa yang akan datang.

#KKN 04 Ma'had Aly Askhabul Kahfi Semarang

Share :